SARJANA TERAPAN, MEMBANGUN SDM BERDAYA SAING NASIONAL
SARJANA TERAPAN, MEMBANGUN SDM BERDAYA SAING NASIONAL
Wikan Sakarinto, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menjelaskan
mengenai perbedaan sarjana terapan dengan sarjana pada
umumnya. Meskipun lulusannya sama-sama bergelar sarjana, akan tetapi seorang yang menempuh pendidikan jenjang sarjana terapan (bergelar S.Tr) menjalani proses perkuliahan yang berbeda dengan sarjana umum, dimana kuliahnya 60% praktik dan 40% teori dan wajib magang 1 semester .
Sarjana terapan dirancang untuk menciptakan sarjana-sarjana yang terampil dalam hal praktis, terapan tapi memiliki leadership, softskill dan hardskill yang tinggi.
Dalam menjadikan lulusan program S.Tr yang terampil, Kemendikbud menerapkan link and match yaitu, bekerja sama dengan industri, seperti materi training industry dimasukkan di dalam kurikulum serta menyusun kurikulum bersama dengan industri, selanjutnya pembelajaran dilakukan basis projective learning agar softskill yang
dihasilkan lebih kuat.
Untuk menguatkan pendidikan keterampilan, Kemendikbud juga mencanangkan program Diploma Fast Track di mana seorang lulusan SMK 3 tahun ditambah 3 semester akan mendapatkan ijazah D2. Dengan adanya program pembedaan yang tegas antara program Sarjana Terapan dan
Diploma dalam pendidikan vokasi, diharapkan akan muncul angkatan kerja yang terampil, kompetitif,
dan dapat meningkatkan daya saing bangsa di era global.
#politekniknegerijakarta
#kampusmerdeka
#vokasikuatmenguatkanindonesia
#sarjanaterapan
#infokampus
#diksikemdikbud
File | Nama File | Format Type |
Picture1.png | image/png |